Halaman

Jumat, 23 September 2011

MAKALAH DEFINISI, PERATURAN, DAN AGENDA KEJUARAAN DALAM OLAHRAGA LOMPAT JAUH

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
                 Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
                 Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti Celtic, Teuton dan Goths yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.
                 Olahraga lompat jauh berkembang pesat di daerah Eropa bahkan sekarang olahraga ini dikenal di seluruh negara – negara di muka bumi ini. Dalam kejuaraan nasional maupun dunia, olahraga ini menjadi salah satu inti dari cabang atletik. Oleh karena itu lompat jauh sangat penting perannya dalam kejuaraan – kejuaraan olahraga nasional maupun dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari lompat jauh?
2. Apa saja peraturan dalam lompat jauh?
3. Apa saja agenda – agenda dalam lompat jauh?
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian dari lompat jauh.
2. Agar pembaca memahami peraturan – peraturan dalam lompat jauh.
3. Agar pembaca mengetahui agenda – agenda kejuaraan dalam lompat jauh.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lompat Jauh
              Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur – unsur pokok pada lompat. Dalam lompat jauh terdapat bak lompat yang berisi pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari melompat.
              Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan, dan gaya menggantung. Akan tetapi prinsip dasar dari ketiga gaya tersebut tetap sama. Loncat jauh dapat dibagi kedalam ancang – ancang, lepas tapak, melayang, dan mendarat. Pada semua teknik lonpat jauh ancang – ancang merupakan lari dengan percepatan dari start. Ancang – ancang kira – kira sejauh 30m – 45m. Frekuensi serta panjang langkah ancang – ancang makin meningkat sampai persiapan lepas tapak. Selama 3 – 5 langkah terakhir peloncat mempersiapkan diri untuk mengalihkan ancang – ancang (kecepatan horizontal) kepada lepas tapak (kecepatan vertical). Pada saat itu sebaiknya kecepatan jangan dikurangi, satu langkah sebelum terakhir, kira – kira 10cm – 15cm lebih panjang dari langkah sebelumnya dan terakhir. Karena itu titik berat badan agak terbawa kebawah, dan sodokan tenaga vertical diperbesar.
              Pada kejuaraan lompat jauh setiap peserta diberikan kesempatan untuk melakukan 3 kali lompatan, dari ketiga lompatan tersebut diambil jarak lompat yang terjauh.
              Macam – macam gaya yang umum digunakan:
1. gaya jongkok atau Truck (kauer);
2. gaya berjalan diudara atau Lauf (walking/running in the air);
3. gaya menggantung atau melenting atau schnepper/hang.


B. Peraturan – Peraturan dalam Lompat Jauh
1.     Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan:
·         Pelihara kecepatan sampai saat menolak
·         Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
·         Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
·         Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
·         Capailah jangkuan gerak yang baik.
·         Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
·         Latihan gerakan pendaratan.
·         Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
2.  Hal – hal yang perlu dihindari:
·         Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
·         Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
·         Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
·         Fase yang tidak seimbang.
·         Gerak kaki yang premature.
·         Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
·         Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.
3.  Sikap – sikap dalam melakukan lompatan:
·         Awalan, yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan melompat. Awalan itu harus dilakukan dengan secepat – cepatnya serta jangan mengubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awalan biasanya 30 – 50 meter.
·         Tolakan, yaitu menolak sekuat – kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas (tinggi dan kedepan).
·         Sikap badan di udara, yaitu harus-diusahakan badan melayang selama mungkin dan diusahakan badan tetap seimbang.
·         Sikap badan pada waktu jatuh / mendarat, yaitu pelompat harus mengusahakan jatuh / mendarat dengan sebaik – baiknya jangan sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan merugikan. Mendaratlah dengan kedua kaki dan lengan kedepan.
4.  Diskualifikasi
·         Dipanggil 3 menit belum melompat.
·         Menumpu dengan 2 kaki.
·         Setelah melompat, kembali ke arah awalan.
·         Mendarat luar bak lompat.
5Cara mengukur lompatan pada lompat jauh:
·         Pada lompat jauh pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jangkit.
·         Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang.
·         Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan syah.
·         Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan.
·         Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan lompatan maka yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut mundur. Oleh karena itu ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan mungkin maju.
·         Pada pengukuran ini diusahakan untuk seteliti sebab selisih satu cm saja akan berpengaruh.
·         Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama (hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat     hasil perlombaan.
C. Agenda – Agenda Kejuaraan Lompat Jauh
1.  Rekor nasional (rekornas) atas nama Rabaiya (Sulawesi Selatan) dengan lompatan sejauh 6,22 meter (1993).
2.  Atlet Jawa Timur Luluk Indah meraih medali emas lompat jauh junior putri dengan lompatan sejauh 5,06 meter pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior dan Remaja di Stadion Madya Jakarta (1995).
3.  Medali perak direbut Anggie Novelita dari Bangka Belitung dengan lompatan sejauh 4,66 meter dan perunggu diraih Adek Eka dari Kaltim dengan catatan lompatan sejauh 4,60 meter (1998).
4.  Kejurnas kali ini memiliki warna tersendiri karena selain diikuti atlet Pelatnas juga dipastikan tampil 548 atlet dari 33 provinsi yang mengikuti 40 nomor perlombaan tingkat junior dan 30 nomor lomba untuk remaja (2006).
5.  Rekornas junior yang diciptakan Maria Natalia dengan catatan lompatan sejauh 6,06 meter (2008).

BAB III
KESIMPULAN
              Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa.The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama memakai panggung.
            Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan di udara, dan gaya menggantung. Banyak hal yang perlu di perhatikan dalam olahraga lompat jauh, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar