Halaman

Sabtu, 24 September 2011

Macam – Macam Otot dan Kontraksi Otot


A. Macam – macam otot dan cara kerjanya (kontraksi otot)
Otot merupakan alat gerak aktif yang memunkinkan tubuh kita untuk dapat bergerak. Gerak sel yang terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk. Padas sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang yang disebut myofibril. Jika mendapat rangsangan maka myofibril akan memendek, hal inilah yang disebut otot sedang berkontraksi ( memendek ke arah tertentu).
Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Otot motoritas, disebut juga otot serat lintang (otot lurik) oleh karena didalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakkanya cepat tetapi cepat lelah, rangsangan ini dialirkan melalui saraf motoris.
2. Otot otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis melintang. Otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, cara kerjanya diluar kesadaran kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
3. Otot jantung, bentuknya menyerupai otot serat lintang,didalam sel protoplasmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi jika kita melihat fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis karena mendapat rangsangan dari susunan saraf otonom. Otot ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi tersendiri.

Sebagian besar otot tubuh ini meleket pada kerangka, dapat bergerak secara aktif. Jadi otot kerangka merupakan alat yang menguasai alat gerak aktif dan untuk memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istirahat, keadaanya tidak kendur sama sekali, tapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus. Pada masing-masing orang berlainan bergantung pada umur, jenis kelamin dan keadaan tubuh.
Fungsi otot :
1. Memelihara sikap dan posisi tubuh.
2. Otot-otot dinding perut berguna untuk menahan rongga perut.
3. Otot-otot pembuluh darah berguna untuk menahan tekanan darah
Bagian-bagian otot terdiri dari:
1. Kepala otot (muskulus kaput)
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
4. Fasia (selaput pembungkus otot)
5. Origo (muskulus kaput melekat pada tulang)
6. Insersi (muskulus kaudal lekt pada tulang)
7. Tendo (jaringan ikat yang keras dan liat)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Dibagian tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi, yaitu muskulus venter.
B. Kontraksi otot
Otot dapat berkontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis panas, dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari-hari otot ini bekerja atau berkontraksi menurut perintah atau pengaruh yang dating dari susunan saraf motoris.
v Jenis kontraksi otot
Kontraksi otot melibatkan pemendekan unsure otot kontraktil.Tetapi karena otot mempunyai unsure elastic dan kental dalam rangkaian dengan mekanisme kontraktil, maka kontraksi timbul tanpa suatu penurunan yang layak dalam panjang keseluruhan otot. Kontraksi yang demikian disebut isometric (panjang ukuran sama). Kontraksi melawan beban tetap dengan pendekatan ujung otot dinamakan isotonic (tegangan sama).
Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan kelelahan otot. Sebagian besar kelelahan akibat dari ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolic serat otot untuk terus memberi hasil kerja yang sama dan akan menurun setelah aktifitas otot mengurangi kontraksi otot lebih lanjut. Hambatan aliran darah menuju ke otot yang sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan hamper sempurna karena kehilangan suplai makanan terutama oksigen.
Selaput pembukus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut fasia. Fasia ini berfungsi sebagai pembungkus, menahan dan melindungi otot agar tetap pada tempatnya, tempat asal/origo dari beberapa otot dan tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot.
Diantara urat otot dan tulang terdapat kandung lender yang disebut juga mukosa bursa yang didalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat terhadap pergeseran tulang, juga untuk memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan. Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvatura dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.
Mekanisme kontraksi otot secara umum mulai dari timbul dan berakhirnya kontraksi adalah sebagai berikut :
1. Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujung serat saraf.
2. Setiap ujung seraf menyekresi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit.
3. Astilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot guna membuka saluran asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot.
4. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi serat saraf.
5. Potensial aksi berjalan sepanjang membrane saraf otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan sepanjang membrane saraf.
6. Potensial aksi kana menimbulkan depolarisasi membrane serat otot, berjalan dalam serat otot ketika potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoslema melepas sejumlah ion kalsium, yang disimpan dalam reticulum ke dalam myofibril.
7. Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan myosin yang menyebabkan bergerak bersama-sama menghasilkan kontraksi.
8. Setelah kurang dari satu detik kalsium dipompakan kembali ke dalam reticulum sarkoplasma tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru lagi.
Macam-macam otot:
1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar.
2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/trisep dan otot berkepala empat/quadrisep.
3. Menurut pekerjaannya :
a. Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama.
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan.
c. Otot abductor, yaitu otot yang menggerakan anggota menjauhi tubuh.
d. Otot adductor, yaitu otot yang menggerakan anggota mendekati tubuh.
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokan sendi tulang atau melipati sendi.
f. Otot ekstensor, yaitu otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula.
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar.
h. Otot supinator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang.
i. Endorotasi, memutar ke dalam.
j. Eksorotasi, memutar ke luar.
k. Dilatasi, memanjangkan otot.
l. Kontraksi, memendekan otot.

4. Menurut letaknya otot tubuh di bagi dalam beberapa golongan, yaitu :
a. Otot bagian kepala.
b. Otot bagian leher.
c. Otot bagian dada.
d. Otot bagian perut.
e. Otot bagian punggung.
f. Otot bahu dan lengan.
g. Otot panggul.
h. Otot anggota gerak bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar